Mengatasi Rasa Marah




Marah merupakan bentuk dari reaksi bergejolaknya darah di dalam hati, reaksi ini terjadi karena adanya penolakan terhadap sesuatu yang terjadi namun tidak kita sukai atau perasaan di mana ingin membalas dendam kepada seseorang yang telah membangkitkan amarah itu sendiri.

Marah merupakan hal yang wajar namun jika perasaan marah itu tidak dikontrol dengan baik maka akan menimbulkan masalah. Seperti yang kerap ditayangkan di televesi akibat rasa marah seseorang melakukan tindakan kriminalitas yang mengakibatkan seseorang itu sendiri terkena tindak pidana, dosa, belum lagi hukuman sosial.

Ketika rasa marah itu hadir ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar amarah itu mereda.

1.      Tarik nafas dalam-dalam kemudian hembuskan secara perlahan lakukan hal ini beberapa kali. Tujuan dari menarik nafas adalah mengembalikan detak jantung supaya kembali normal serta kestabilan emosi itu sendiri.
2.      Minum air putih atau minuman hangat, hal ini dapat membantu berkurangnya kadar hormon adrenali dalam darah yang menyebabkan emosi cenderung lebih stabil. Minum air putih atau minuman hangat juga membantu meneteralkan pernafasan, hal ini bukan omongan belaka karena sudah dibuktika oleh sebagian peniliti.
3.      Hindari pemicu amarah itu sendiri seperti pergi ke tempat yang berudara sejuk, rindang, tenang dan sepi, hal itu bertujuan agar tubuh mendapat pasokan oksigen lebih banyak atau ketika amarah itu muncul akibat seseorang maka jauhilah orang itu sementara.
4.      Ceritakan apa yang membuat kita marah kepada orang yang tentu sudah kita percaya, tujuan dari hal ini adalah menenangkan atau bahkan pendengar itu bisa saja memberikan solusi atas apa yang membuat kita marah.

Islam adalah agama yang sempurna bahkan amarah pun dibahas. Nabi Muhammad Shallaulahu ‘alaihi wa sallam pernah berwasiat tentang marah,.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salla : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” (HR al-Bukhâri).

Islam pun mengajarkan bagaimana mengatasi rasa marah itu sendiri.

Nabi Muhammad Shallaulahu ‘alaihi wa salam bersabda : إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ ، وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ.
Apabila seorang dari kalian marah dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk; apabila amarah telah pergi darinya, (maka itu baik baginya) dan jika belum, hendaklah ia berbaring. [Shahîh. HR Ahmad (V/152), Abu Dawud (no. 4782), dan Ibnu Hibban (no. 5688) dari Sahabat Abu Dzarr Radhiyallahu anhu.]

Sebenarnya masih banyak lagi cara-cara untuk meredakan amarah namun semua itu kembali kepada diri kita sendiri. Ketika marah menyapa ingatlah dampak dari amarah itu sendiri jangan asal meluapkan amarah itu begitu saja, penyesalan selalu ada di akhir.

Semoga tulisan ini bermanfaat, semoga kita bisa menjadi orang-orang yang dapat mengendalikan amarah dengan baik. Aamiin.

Silahkan di bagikan J.