Garis tangan merupakan salah
satu media yang biasa digunakan untuk meramal baik itu meramal nasib, jodoh,
kesialan atau kenaasan bahkan masa depan seseorang padahal dalam islam garis
tangan tidak ada hubunganya sama sekali dengan hal-hal berikut. Jika ada
seseorang yang mengaku dapat membaca garis tangan maka seseorang itu tengah
berdusta karena hal itu dibantu oleh setan.
Dalam bahasa Arab hal ini
dikenal dengan istilah ‘arrafah’. Secara aqidah perbuatan seperti ini tidak
dapat dibenarkan karena nasib serta takdir seseorang merupakan mutlak ada disisi
Allah. Hal itu merupakan hal gaib serta menjadi rahasia Allah, tidak ada
manusia yang mampu mengetahuinya.
Mungkin ada pertanyaan,
kenapa terkadang ramalan-ramalan itu benar?
Sederhanaya, setan itu
mengunjungi langit untuk mencuri dengan tentang perintah-perintah Allah atas
apa yang akan terjadi di masa depan. Tetapi setan tidak pernah bisa, mereka
tidak pernah mendapat informasi yang benar kecuali menduga-duga atau hanya
sepotog-sepotong.
Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit
itu bagi orang-orang yang memandang (nya),dan Kami menjaganya dari tiap-tiap
setan yang terkutuk,kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat
didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (QS. Al-Hijr: 16-18)
Asumsi versi setan dalam hal
keadaan “sale” kepada para dukun dan penggemar ilmu gaib. Tentu saja dikenakan
tarif, atau harus ada timbal baliknya. Tarif dalam hal ini bukan merupakan uang
karena setan tidak makan uang. Setan meminta satu hal : Ditemani ketika berada
didalam neraka untuk sama-sama diazab.
Setan
sudah dapat dipastikan kelak akan masuk kedalam neraka. Tidak ada yang bisa
meringankannya kecuali dengan mencari teman yang ingin diajak senasib.
Sama-sama dibakar di dalam neraka.
Jadi masih maukah kita percaya terhadap hal-hal itu? Sudah siapkah menemani setan? Naudzhubillah.
Semoga artikel ini bermanfaat. Silahkan dibagikan. Indahnya saling berbagi :)